Rasa Yang Tak Sempat Menjadi Kata

 Rasa Yang Tak Sempat Menjadi Kata


“Pokoknya aku nebeng Mas Bayu!” rengek Kenes dan terus mengikuti langkahku.

 

Aku menarik nafas panjang. Menghentikan langkah gadis yang masih seumuran adikku. Aku menoleh kearahnya. Ada sedikit kesal menjalari perasaanku.

 

“Bareng aja Narend, aku udah ada janji! Awas ya kalo ngeyel!” ancamku lalu memakai helmku dan menuju garasi. Akupun lalu melajukan motorku dan mengabaikan gadis yang mulai menunjukkan wajah kecewanya. Tapi, aku tak peduli.

 


Aku menatap nanar kea rah luar sana. Dari jendela lantai 15, kulihat kendaraan berlalu lalang. Sudah waktunya pulang kerja, kendaraan sungguh padat. Sebenarnya pekerjaanku sudah kelar, tapi entah mengapa kakiku terasa berat untuk melangkah pulang.

 

Sejak sedari siang, pikiranku kacau. Entah mengapa kenangan 17 tahun yang lalu kembali menghantui pikirku. Kegilaan cewek yang selalu mengusik ketenanganku, seolah menjadi rindu yang mustahil terobati.

 

Kini, aku sudah tak sendiri lagi. Aku adalah seorang suami sekaligus seorang ayah dari dua putri yang amat cantik dan manis. Tapi entah mengapa, aku sungguh merindukan kegilaan gadis di masa lalu itu.

 

Semenjak aku lulus SMA, aku meninggalkan Yogyakarta. Aku melanjutkan kuliah di Jakarta dan semenjak saat itu aku jarang ke Yogyakarta karena di sana bukan rumahku—melainkan rumah pamanku. Dan gadis itu tetangga pamanku sekaligus teman Narend sedari kecil. Yah, Narendra Wibowo—adik sepupuku.

 

Tiga tahun sekolah di Jogja, gadis itu tak pernah lelah menggangguku. Dia selal mengusikku dengan kegilaannya. Dia selalu rewel dan ingin berangkat maupun pulang sekolah bersamaku. Tapi aku selalu menolaknya.

 

Hingga suatu hari—untuk yang pertama dan terakhir kalinya—kala itu aku kelas XII dan ada tambahan pelajaran, sementara Kenes sepertinya pulang ekskul. Hujan begitu deras. Tak ada angkutan umum. Sementara hari kian sore. Hatiku merasa khawatir jika aku meninggalkannya. Terpaksa, akupun mengajaknya pulang bersama. Tapi sialnya, hal itu diketahui Rahmi—kekasihku. Keesokan harinya, Rahmi memutuskanku. Dan semenjak hari itu, aku semakin membenci Kenes.

 

Meskipun dia tahu kalau aku sangat membencinya, tapi Kenes tak pernah henti mengejarku. Dia selalu menjadi pendukung utamaku saat aku main basket. Dia selalu memberikanku kado di hari special seperti di hari ulang tahunku, hari valentine, bahkan di hari kelulusanku hanyalah dia yang memberikan kado spesial.

 

Kalian tahu? Dinding pertahananku sempat runtuh. Baru saat itu aku dicintai dengan begitu hebatnya. Tapi, kukikis rasa itu. Aku yang awalnya berniat melanjutkan kuliahdi Jogja, akupun berganti Haluan kembali ke Jakarta. Ternyata, Narend—adik sepupuku—mencintai sahabat kecilnya itu.

 

Narend tahu kalau Kenes mencintaiku. Tapi dia abaikan. Narend seolah menjadi payung dalam setiap badai yang menerjang gadis gila itu. Dan aku tak mungkin meruntuhkan perasaannya karena egoku.

 

“Kriiiingggg!” suara telpon mengagetkan lamunanku.

 

“Halo?” tanyaku ke Seberang.

 

“Papa! Papa kapan pulang?” tanya suara mungil itu dari Seberang.

 

“Bentar lagi Papa pulang, Sayang. Tunggu Papa ya, Sayang.”

 

“Oke Papa! Nenes dan Adek Ndis nungguin Papa pulang. Dada Papa, ati-ati di jalan.”  Gadis mungil itu kemudian menutup telponnya. Tanpa piker panjang, aku langsung berkemas dan pulang.

 

Sepanjang perjalanan pulang, entah mengapa pikirku terus saja terbayang masa lalu. Hatiku terus bertanya, sedang apa gadis itu? Di mana dia sekarang? Apakah dia sudah menikah? Dan kegilaan apa yang merasukiku, tiba-tiba ada rasa inginku tanyakan tentangnya pada Narend. Argh, apakah aku sudah gila?

 


“Papa, besok antar Nenes ya? Nenes pengen diantar Papa ke sekolah,” rengek putri pertamaku saat aku tengah menemaninya bermain.

 

“Tapi kan Papa harus kerja, Sayang. Mama aja ya yang antar,” bujuk isteriku.

 

“Nggak mau, Nenes juga ingin diantar sama Papa!” Kalau sudah seperti ini, keinginannya tak bisa digugat. Sama seperti Kenes. Keras kepala.

 

“Iya sayang, besok Papa yang antar ya? Sekarang mainannya udahan dulu, Nenes cuci kaki, gosok gigi, lalu bobok ya,” rayuku pada bocah berusia 7 itu. Diapun menuruti perkataanku.

 

Sementara Ratna—isteriku—mendekat ke arahku.

 

“Gendhis sudah tidur?” tanyaku pada Ratna.

 

“Sudah dari tadi Mas,” jawabnya. “Oh ya Mas, ternyata anaknya Pak Ibra satu sekolah dengan Kenes hlo. Tadi aku sempat ketemu sewaktu Beliau mengantarkan anaknya bersama isterinya,” lanjut Ratna.

 

“Isterinya? Memangnya ada di Jakarta? Kata teman-teman, isterinya itu di luar kota,” tanyaku heran.

 

“Mungkin sudah kembali, isterinya cantik kayak model.”

 

Aku hanya manggut-manggut. 5 tahun menjadi bawahannya Pak Ibra, aku sama sekali tak pernah ketemu dengan isterinya. Beliau terlalu tertutup mengenai keluarganya. Dari desas-desus yang kudengar, isterinya berada di luar kota. Dan mereka hanya bertemu setiap weekend. Konon, katanya isterinya juga mempunyai bisnis sendiri di luar kota. Tapi di kota mana, entahlah. Aku kurang tertarik untuk mengetahuinya.

 

Aku menurukan Nenes dari mobilku. Lalu mengantarkannya masuk sekolah. Dan entah ini halusinasiku atau memang kenyataannya, aku melihat seseorang yang akhir-akhir ini mengusik tenangku. Perempuan berperawakan tinggi dan masih langsing seperti dulu, rambut panjangnya masih lurus seperti dulu, kulitnya yang dulu sedikit gelap kini lebih cerah dan bersinar. Aku yakin, aku tak salah lihat.

 

Aku terpaku memandanginya. Pun dengan dirinya, sepertinya sama-sama terkejutnya seperti diriku. Tapi, aku lebih terkejut lagi ketika dai belakangnya datang seorang lelaki yang tak asing dalam pandanganku.

 

“Sayang, Leon sudah masuk. Yuk, ke kantorku atau kamu mau pulang?” tanya lelaki itu lalu memandangku. “Hlo Bay, anakmu sekolah di sini?” lanjutnya bertanya lalu berjalan menuju ke arahku.

 

Aku tersenyum. Meskipun aku terkejut.

 

“Oh ya, sini Sayang, kenalkan ini Bayu dan itu isteriku Bay, namanya Ghaida,” lanjut lelaki yang kupanggil Pak Ibra. Sementara perempuan itu berjalan mendekat ke arah kami. Aku dan dia saling berjabat tangan dan menyebutkan nama kami. Ku tetaplah dipanggil Bayu, sementara dia mengenalkan namanya dengan nama Ghaida. Kenes Surinala Ghaida—si jantung hati yang menawan dan baik hati.

 

“Oh ya Bay, sekarang isteri dan anakku pindah ke Jakarta, bisnisnya yang ada di Jogja biar di handle sama Rifky. Aku sengaja memindahkannya ke Jogja. Dan nggak nyangka ya Bay, anak kita juga satu sekolah,” ucap Pak Ibra panjang lebar.

 

Sejenak kami ngobrol meskipun aku masih terjebak dalam keterkejutan. Hingga akhirnya Pak Ibra mengakhiri percakapan ini lalu mengajak isterinya kembali. Aku masih mematung. Ada lega tapi juga kecewa bercampur penyesalan. Perempuan yang 17 tahun lalu kuacuhkan, kini diratukan oleh atasanku sendiri. Perempuan yang dulu kupandang sebelahmata, kini harus kuhormati kehadirannya. Perempuan yang dulu kuanggap gila dan menyebalkan, kini dia telah menjelma menjadi perempuan anggun dan berkelas.

 

Ada lega karena dia hidup dengan baik-baik saja. Tapi ada kecewa, setidaknya dia sempat menghuni dalam hatiku. Bahkan mengganggu pikirku, hingga saat ini. Dan jujur, dia adalah perempuan yang tak pernah bisa kulupakan hingga nama anak pertamaku kuberi nama seperti dia, Kenes.

Mata Kering Bikin Drama, Review My Demon Happy Ending

 Mata Kering Bikin Drama, Review My Demon Happy Ending

 

Hallo writers, sudah lama nih enggak ngereview tentang drakor alias drama Korea. Padahal, akhir-akhir ini tuh drakornya bagus-bagus dan aku juga nonton. Sayang banget sih kalau enggak direview, karena aku bakalan lupa jalan ceritanya. Maka dari itu, semoga tahun 2024 aku enggak hanya rajin nonton drakor tapi juga rajin ngereviewnya di blog kesayangan aku ini. Dan semoga pula, mata kering enggak bikin drama. Secara tahu sendiri kan? Kelamaan menatap layar laptop, kadang bikin mata jadi kering.

 


Btw, ini mau ngebahas drakor atau mata kering?

 

Hmm, kalau bisa sih ya keduanya, yekan? Apalagi kan drama Korea My Demon sudah tamat semalam dan happy ending, hehehe J

 

Hayow, siapa yang sudah nonton My Demon sampai tersongkang-songkang? Atau malah ada yang belum nonton nih?

 

Sebelum aku mereview drama Korea My Demon, aku mau ngomentarin sedikit nih tentang pemainnya yang sempat dihujat dan rame karena dianggap modal visual doang. Padahal sih ya, menurutku akting Song Kang dan Kim Yoo-jung itu bagus. Di drama My Demon ini bisa lihat Song Kang tantrum. Ya beda aja sih sama akting Song Kang di drama Nevertheless dan Forecasting Love and Weather.

 

Kalau akting Yoo-jung, menurut aku tidak diragukan lagi, secara meskipun usia masih muda tapi Yoo-jung ini bisa dibilang senior. Udah main drama sejak usia belum ada 5 tahun.

 

Drama My Demon

Judul : My Demon (Maidemon마이 데몬)

Sutradara : Kim Jang-Han

Penulis Drama : Choi A-Il

Network : SBS & Netflix

Episode : 16

 

Pemeran :

Kim Yoo-Jung — Do Do-Hee

Song Kang — Jeong Gu-Won

Lee Sang-Yi — Ju Seok-Hoon

Kim Hae-Sook — Ju Cheon-Sook

Kim Tae-Hoon — Noh Suk-Min

Lee Yoon-Ji — Noh Su-Ahn

Jo Yeon-Hee — Kim Se-Ra

Kang Seung-Ho — Noh Do-Gyeong

Cho Hye-Joo — Noh Do-Gyeong

Heo Jung-Do — Park Bok-Gyu

Seo Jung-Yeon — Secretary Shin Da-Jeong

 


Review Drama Korea My Demon

My Demon adalah sebuah drakor yang menceritakan tentang kisah cinta seorang manusia dengan iblis yang berusia 200 tahun. Kisah cinta antara keduanya di bumbui juga dengan perebutan warisan. Alurnya juga maju mundur.

 



Do Do Hee, seorang anak yatim piatu yang diangkat anak oleh Nyonya Ju Cheon-Sook yang merupakan pemilik perusahaan Mirae Grup. Oh ya, perusaahn Mirae Grup ini sebenarnya di dirikan Nyonya Ju dan orang tua Do Do Hee. Akan tetapi, di hari ulang tahun Do Do Hee, orang tua Do Do Hee dan Nyonya Ju sempat berbeda pendapat, hingga akhirnya terjadilah kecelakaan yang mengakibatkan orang tua Do Do Hee meninggal.

 



Sebenarnya yah, kecelakaan tesebut bukan kecelakaan yang direncanakan juga. Bisa juga di sebut takdir karena ternyata orang tua Do Do Hee ada kontrak dengan Jeong Gu-Won. Sepuluh tahun yang lalu, orang tua Do Do Hee mengalami kecelakaan, saat itu ibunya Do Do Hee tengah hamil besar, akan tetapi banyak rumah sakit yang penuh dan akhirnya ayah Do Do Hee teken kontrak dengan Jeong Gu-Won demi menyelamatkan isterinya dan Do Do Hee.

 

Jeong Gu Won ini kan iblis, dia menghampiri manusia-manusia yang tengah dalam kesulitan. Teken kontrak, lalu 10 tahun kemudian sang manusia harus mengikutinya ke neraka. Kalau Jeong Gu Won tidak teken kontrak, maka dia akan terbakar alias menghilang jadi bubuk abu. 

 

Hingga akhirnya, takdir membawa Jeong Gu Won bertemu Do Do Hee. Mulai dari pertemuan yang tidak disengaja saat Do Do Hee harus menghadiri kencan buta. Sampai saat Do Do Hee mau dibunuh lantaran dia jadi anak kesayangan Nyonya Ju padahal bukan anak kandung, sementara Nyonya Ju juga punya 2 anak. Jadi, tahu sendirilah, anaknya Nyonya Ju ya jelas aja tidak terima.

 



Hingga malam saat Do Do Hee mau dibunuh, datanglah Jeong Gu Won yang sebenarnya ini ‘mencari mangsa’. Jeong Gu Won yang biasanya mau membantu manusia setelah adanya kontrak, eh ngebantu Do Do Hee gitu aja. Hingga, tato salib ditangan Jeong Gu Won pindah ke tangan Do Do Hee. Kekuatan Jeong Gu Won hilang, tapi bakalan bisa digunain kalau pegangan tangan sama Do Do Hee…

 

Jeoang Gu Won dan Do Do Hee pun saling terhubung. Do Hee yang butuh pelindung karena banyak orang yang menginginkan kematiannya dan Gu Won juga butuh kekuatannya. Hingga ada hari di mana Nyonya Ju meninggal, Do Hee jadi pewaris dengan syarat harus menikah dan terjadilah pernikahan kontrak antara Do Hee dan Gu Won. Iya sih awalnya kontrak tapi jadi cinta beneran.

 

Plot twist-nya, Nyonya Ju ternyata meninggal karena dibunuh dan pembunuhnya adalah orang terdekatnya. Nah, kira-kira siapa yaaa?

 

Jujurly, nonton My Demon on going tuh tiap akhir pecan bakalan dibikin penasaran. Drama My Demon ini sebenarnya cukup menghibur apalagi kehadiran karyawan Do Hee, sekertaris Do Hee dan sekertaris Gu Won yang awalnya saling benci tapi berakhir pada bucin.

 



Terus nih, belum lagi banyaknya teori sampai Ju Seok-Hoon yang merupakan keponakan Nyonya Ju tapi baik banget sama Do Hee, dia dicurigain dikira penjahat utamanya, padahal bukan. Karena pembunuh Nyonya Ju dan adanya kontrak orang tua Do Hee dan Gu Won itu diceritain di akhir.

 

Alurnya maju mundur karena sebelum Gu Won jadi iblis, dia juga seorang manusia biasa. Namanya Yi Sun dan dia jatuh cinta sama Wol Sim akan tetapi mereka beda kasta, jadi enggak bisa bersama. Hingga akhirnya mereka memilih ajaran katholik tapi ajaran tersebut dibilang sesat, sampai akhirnya Wol Sim di bunuh dan Yi Sun berbalik membunuh banyak orang lalu dia bunuh diri.

 

Nonton My Demon ini tuh konfliknya dapat, lucunya juga dapat sih. Romance-nya juga dapat dan pastinya tidak banyak adegan panas. Kiss-nya masih dibilang wajar untuk sekelas drama Korea. Padahal kan ceritanya Gu Won dan Do Hee sudah jadi pasutri. Yang kupikir nonton dramanya bakalan santuy kayak di pantai, eh kok malah ngajak mikir juga. Tapi aku suka sih karena berakhir happy ending.

 

Mata Kering Bikin Drama Saat Asyik Nonton Drama Korea

Sebenarnya, aku enggak hanya nonton drama Korea My Demon saja, tapi juga ngikutin Welcome To Samdal-ri yang bakalan tamat malam ini dan dramanya itu banyak banget mengandung pesan kayak Hometown Cha-Cha, terus nonton Marry My Husband, dan belum selesai nonton Perfect Marriage Revenge. Wah, lumayan juga kan tontonannya L Belum lagi suka scroll sosmed. Dan jujurly, saking lamanya menatap layar laptop ataupun smartphone, kadang mata jadi kering. Dan mata kering sering sekali bikin drama. Lantas, gimana solusinya?

 

Sebelum  membahas solusi, aku mau berbagi tips dulu sih tentang gimana menjaga kesehatan mata meskipun sering menatap layar laptop.

 

Tips tersebut sih cukup membantu buat aku ya writers. Oh ya writers, btw kalian sudah tahu belum sih apa itu mata kering? Gejalanya kayak gimana?

 



Mata kering atau bisa juga disebut dry eye syndrome adalah kondisi ketika air mata tidak dapat melumasi lapisan mata dengan baik. 


Biasanya, gejala mata kering ini diawali dengan :

-      adanya sensasi panas, kering, atau seperti ada benda asing pada mata,

-      mata terasa nyeri,

-      mata merah dan berair,

-      kelopak mata berkedut,

-      kelopak mata teasa berat,

-      terasa sulit untuk membuka mata,

-      sensasi tidak nyaman saat melihat cahaya terang,

-      tedapat lender di dalam atau di sekitar mata, terutama setelah bangun tidur,

-      dan penglihatan menjadi kabur.

 

Lantas, sebenarnya apa saja sih penyebab mata kering itu?  


Penyebab mata kering disebabkan oleh 2 faktor, yaitu : penurunan produksi air mata dan peningkatan penguapan air mata.

 

Penurunan produksi air mata ini biasanya karena usia tua, ada penyakit tertentu, kekurangan vitamin A, mengkonsumsi obat-obatan, dan kerusakan kelenjar air mata akibat teapi radiasi atau operasi laser mata.

 

Sementara peningkatan penguapan air mata itu biasanya karena ketika membaca atau menatap layar dan jarang berkedip, gangguan pada kelopak mata, alergi pada mata, cuaca kering atau berangin, polusi udara, dan defisiensi vitamin A.

 

Dan mata kering tidak bisa disepelekan loh karena dapat menyebabkan infeksi mata, kerusakan kornea mata, sensitive terhadap cahaya, mata berair, bahkan bisa menyebabkan kehilangan penglihatan. Wah, ngeri juga ya writers.

 

Lantas, solusinya gimana nih kalau sampai mengalami mata kering?

Buat orang yang suka nonton drama ataupun suka scroll sosmed alias sering menatap layar nih, aku menerapkan prinsip 20-20-20. 20-20-20 ini adalah menatap layar selama 20 menit, istirahat selama 20 detik melihat ke titik dengan jarak 20 kaki atau 6 meter tanpa beanjak dari tempat, dan sering-sering berkedip juga.

 

Selain itu, menatap layar buat aku maksimal 4 jam. Kalau buat anak-anak sih sejam saja, yak J

 

#InstoDryEyes, #SolusiMataKering

Selain menerapkan prinsip 20-20-20, andalan aku untuk mengatasi mata kering yaitu Instro Dry-Eyes. Insto Dry Eyes ini memang digunakan untuk memberikan efek pelumas seperti air mata, mengatasi gejala kekeringan pada mata, meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata (biasanya pada penderita rheumatoid arthritis, keratoconjunctivitis dan xerophtalmia), juga digunakan sebagai pelumas pada mata palsu.

 



Dan dari dulu, obat mata kering sih aku selalu menggunakan Insto Dry-Eyes. Secara ya, dari dulu pekerjaan aku selalu berhubungan dengan layar komputer dan aku juga suka membaca.

 

Penutup

Writers, itu adalah review aku tentang drama Korea My Demon, dan #InstoDryEyes sebagai #SolusiMataKering ketika aku mengalami mata kering akibat kebanyakan nonton drama ataupun baca buku. Writers juga punya pengalaman kayak aku enggak? Pernah mengalami yang namanya mata kering?




Oh ya, produk Insto ini tidak hanya Insto Dry Eyes untuk mengatasi mata kering, tapi ada juga Insto Reguler untuk mengatasi iritasi ringan dan mata merah, serta Insto Cool dengan sensasi dingin-nya.

Cara Merawat Motor Matic

 Cara Merawat Motor Matic

 

Di rumah ada beberapa tipe motor, yaitu motor matic, motor bebek, dan motor kopling. Meskipun saya bisa menggunakan ketiganya, etapi jujurly saya paling nyaman menggunakan motor matic. Mungkin karena lebih mudah saja dan lebih nyaman. Apalagi kalau belanja ataupun antar jemput anak sekolah.

 

Beda tipe motor, beda pula perawatannya. Benar sekali! Apalagi untuk motor matic yang menggunakan 2 macam oli, yaitu oli mesin dan oli transmisi atau biasa disebut dengan oli gardan.

 


Karena selama ini saya lebih sering menggunakan motor matic, sayapun juga lebih berfokus pada perawatan motor matic. Sementara untuk motor bebek dan motor kopling, biar menjadi urusan Pak Suami. Hehhe 😊

 

Lantas, bagaimana perawatan motor matic agar tetap awet? Apakah lebih ribet dibandingkan dengan merawat motor bebek ataupun motor kopling?

Cara merawat motor matic

1.      Rutin panaskan mesin motor di pagi hari. Memanaskan mesin motor tiap pagi itu harus, karena jika motor dipanaskan akan membuat oli motor melumasi bagian dalam dengan sempurna, sehingga mesin yang ada di dalamnya bisa terhindar dari kerusakan. Saya sendiri sudah merasakan perbedaan, ketika motor tiap pagi dipanasi dan tidak dipanasi. Pernah merasakan beberapa hari motor enggak dipanasi, eh malah enggak nyala-nyala dan berakhir harus dibawa ke bengkel.

2.      Ganti oli secara berkala. Pernah mengalami juga telat ganti oli. Dan itu motor matic. Alhasil? Motorku rusak. Sejak saat itu, saya kapok. Jangan sampai telat ganti oli. Dan sekarang, saya mulai rutin ganti oli. Kalau dulu setiap 2000 km – 3000 km saya ganti oli, atau tiap sebulan atau dua bulan (tergantung pemakaian juga sih…) akan tetapi, semenjak saya beralih ke oli X-Ten di Planet Ban, saya berani ganti oli ketika sudah mencapai 5000 km atau 2 kali lebih lama dari oli biasa.

Kalau ditanya kenapa kok move on ke oli X-Ten? Karena oli X-Ten mengandung  full synthetic ester yang membuat oli X-Ten 2x tahan lama dibandingkan oli lainnya dan mampu digunakan sampai 5000 km.




Selain itu, oli X-Ten juga tahan lama, tidak mudah panas, meminimalisir kehausan, membersihkan ruang mesin.

Sementara untuk ganti oli gardan, saya menggunakan rumus 2 kali ganti oli mesin baru ganti oli gardan. Oli gardan ini fungsinya untuk melumasi gear yang ada di Continuously Variable Transmission (CVT).

3.      Cek aki dan busi secara rutin. Cek aki dan busi itu penting banget loh karena aki dan busi merupakan komponen penting pada motor. Saya pernah punya pengalaman, cuek akan aki dan busi, dan pernah mengalami motor mogok di jalan. Untuk perjalanan jarak jauh, menurut saya ini sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman. Berkaca dari itu, saya sering minta tolong pada suami untuk cek aki dan busi. Apalagi jika kami ingin melakukan perjalanan jarak jauh.




4.      Cek kondisi van belt dan roller motor. Van Belt atau biasa disingkat sebagai v-belt dan roller adalah bagian yang ada pada motor matic dan memiliki fungsi serupa dengan rantai. Saat membawa sepeda atau motor bebek lalu rantainya putus saja sudah mengganggu banet, apalagi kalau mengalami van belt tiba-tiba putus? Jangan sampai, yak? Makanya, setiap servis motor, saya selalu bertanya apakah van belt dan roller motornya masih aman. Apalagi kedua bend aini juga rentan terkena kotoran. Jadi, harus rutin dibersihkan juga.

5.      Cek bagian shockbreaker. Shockbreaker atau peredam hentakan merupakan komponen motor yang berfungsi untuk menjaga mesin dan pengendaranya tetap stabil dari adanya guncangan saat melawati jalan berlubang, jalan bergelombang, atau permukaan jalan lainnya yang tidak terlalu rata.

6.      Jangan kehabisan bensin. Hayow, siapa yang sering mengalami kehabisan bensin? Saya hampir mengalaminya, untung sih tidak sampai benar-benar habis sudah menemukan warung yang juga jualan bensin. Kehabisan bensin bukan hanya menggangu perjalanan loh, tapi juga membuat mesin cepat rusak.

7.      Gunakan bahan bakar yang tepat (sesuai kompresi). Untuk motor matic, bahan bakar yang biasa saya gunakan adalah pertalte atau pertamax. Perlu diketahui loh writers, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai juga bisa merusak mesin.

8.      Stabilkan kecepatan gas. Saat berkendara, gunakan kecepatan yang stabil. Jangan tiba-tiba menggunakan kecepatan cepat lalu tiba-tiba lambat, karena itu tidak hanya merusak mesin saja, melainkan juga merusak van belt.

9.      Servis rutin di bengkel. Agar tahu kerusakan yang ada pada motor, dan juga tahu sparepart apa yang harus diganti, jangan lupa servis secara rutin. Salah satu rekomendasi bengkel untuk servis rutin adalah Planet Ban.

10.  Periksa tekanan udara ban secara rutin. Periksa tekanan udara pada ban itu penting sekali. Jangan sampai perjalanan tergangu karena ban-nya kurang tekanan udara.

11.  Rutin mencuci motor. Rutin mencuci motor tidak hanya membuat motor terlihat bersih loh, akan tetapi juga untuk menghindari kerusakan pada mesin, visibilitas kendaraan, dan juga untuk menghindari karat pada komponen motor.

 

Ganti oli dan servis motor di Planet Ban

Ternyata merawat motor matic juga tidak mudah, ya? Padahal ya, sebagai emak-emak, seringnya asal motor masih bisa jalan yasudah biarkan saja. Sadarnya kalau tiba-tiba motor macet, hehe…

 

Etapi, puluhan tahun membawa motor, saya mulai aware akan pentingnya perawatan motor. Meskipun sekarang bawa motor cuma untuk antar-jemput anak sekolah, tapi motor harus tetap terawatt agar selalu waras.

 



Perawatan motor yang paling penting tuh ganti oli dan servis. Untungnya, saya sudah menemukan bengkel motor yang nyaman yaitu Planet Ban. Planet Ban tidak hanya menjual ban saja, melainkan juga bisa ganti oli dan servis motor.

 

Kalau ditanya kenapa kok memilih Planet Ban, padahal kan banyak banget bengkel motor?

Tahu nggak writers, ketika kita servis motor, biasanya tuh banyak banget debu, kotoran, dan sisa pembakaran yang tersisa. Bahkan, sering juga ditemukan kotoran dan debu di blok CVT, dan itu membuat motor menjadi berat.

 

Akan tetapi, jika kita rutin servis motor di Planet Ban, maka seluruh bagian atau part mesin akan dibersihkan hingga seperti baru. Bahkan kepala silinder, blok CVT, klep mesin, piston, throttle body, semuanya bersih dari sisa-sisa pembakaran, debu dan kotoran sehingga terlihat seperti mesin baru.

 



Rutin servis motor di Planet Ban tuh membuat mesin motor terasa baru. Tarikannya juga menjadi lebih enteng, emisi turun lebih dari 70%, lebih hemat BBM, dan mesin jadi bersih total.

 

Selain itu, harga servis motor secara lengkap di Planet Ban juga terjangkau banget—emak-emak tetap mempertimbangkan harga. Untuk service motor injeksi cuma Rp20.000,- service CVT sekaligus rantainya Rp19.500,- bahkan service throttle body juga cuma Rp20.000,-

 

Jadi, servis motor dan ganti oli enggak nyampe serratus ribu loh, murah banget, kan?

 

Nah, writers yang juga kemana-mana bawa motor, bagaimana perawatan kalian? Kalau ganti oli dan servis motor, biasanya di mana? Share yuk 😊  

Mengunjungi Masa Lalu Melalui Game

Ketika mendengar kata solitaire, apa yang ada dibenak teman-teman? Kalau aku pribadi, jujurly ingat akan kartu remi dan masa lalu. Secara, solitaire ini aku kenal semenjak aku mengenal komputer. Waktu itu masih duduk di bangku SMP.

 

Secara ya, solitaire ini adalah salah satu game bawaan windows. Dan bukan hanya solitare saja sih, tapi ada game lainnya seperti mahjong, zuma, dan yang lainnya.

 


Etapi, meskipun sudah sejak lama aku mengenalnya, sampai saat ini aku tetap payah memainkannya. Duh, sebegitunya aku. Jadi, solitaire cukup jadi bagian masa lalu yang tak pernah mampu aku rengkuh. #halahbahasanya

 

Nah, meskipun aku payah dalam bermain game solitaire, bukan berarti aku tidak pernah bermain game. Oh, jelas aku masih suka bermain game, seperti game Zuma. Akan tetapi di laptop yang sekarang aku pakai tidak ada game-nya, padadal kalau lagi ‘gabut’ terkadang aku suka main game. Apalagi kalau tidak ada drama, film, ataupun novel yang menarik, game seolah menjadi pelarianku.

 

Mengunjungi masa lalu melalui game

Aku teringat dengan jelas, zaman kuliah adalah waktu di mana aku sangat suka bermain game. Kadang main game online, kadang main game bawaan yang terinstall di laptop aku seperti Zuma.

 

Kala itu, tugas kuliah seolah membuatku ingin lari dan sejenak istirahat. Eh, istirahatnya ya mengunci diri di kamar sembari main game, wkwkwkw.

 


Dan beberapa hari ini aku lagi kangen sama masa itu, masa di mana aku menikmati waktu bersama game. Mau install di laptop ataupun smartphone tapi takut memorinya penuh. Dan untung saja, aku ketemu website solitaire.org.

 

Website solitaire.org ini menyediakan berbagai game masa lalu seperti solitaire, mahjong, zuma legend, zuma ball, Sudoku, dan beberapa game lainnya.

 


Di tengah kesibukan dan kegabutanku, akhirnya aku bermain game di solitaire.org ini. Aku bisa memainkannya melalui smartphone ataupun laptop. Yang penting kan terkoneksi internet, hehehe… J

 

Beberapa game di solitaire.org yang aku mainkan :

1.      Zuma Ball

2.      Zuma Legend

3.      Sudoku

4.      Candy House

5.      Candy Fiesta

 

Permainan di atas memang terbilang permainan yang mudah dimainkan, bahkan bisa dibilang siapapun bisa memainkannya. Akan tetapi, permainan tersebut cukup menyenangkan, candu dan kadang membuat enggan untuk berhenti.

 

Apalagi bermain Zuma Ball dan Zuma Legend, jika naik level seolah mendapatkan kepuasan tersendiri. Jika gagal, maunya diulang kembali. Meskipun permainannya begitu-begitu saja, tapi rasanya tak pernah membosankan.

 



Dan selalu gemes kalau bola-bola di game Zuma ini masuk lubang. Duh, rasanya kayak sakit tak berdarah. Kalau scorenya sedikit, ingin sekali merutiki diri sendiri. Gitu doang kok gagal? Hahaha… Terus diulang lagi hingga tak sadar sudah menghabiskan banyak waktu.

 

Pun dengan Candy House dan Candy Fiesta yang mirip banget dengan salah satu game yang pernah saya instal di smartphone saya. Nah, ini memberikan cerita tersendiri bagiku. Karena permainan Candy House dan Candy Fiesta ini pernah menemani perjalanan saya sewaktu habis mengantar adek saya tes CPNS. Kala itu saya naik bus, supaya tidak mengantuk dan waktu cepat berlalu (kala itu kebelet pipis juga tapi busnya tak ada toilet), akupun mengalihkannya dengan bermain Candy House dan Candy Fiesta.

 



Dan ada kepuasan tersendiri saat sudah mencapai level tinggi. Padahal permainannya ya ‘cuma gitu doang’. Mengurutkan  gambar dengan warna senada. Tapi kok mengasyikkan dan enggan untuk berhenti.

 

Sementara game Sudoku, ini adalah game lawas juga yang pernah hadir di handphone zaman dahulu. Saya jadi teringat akan masa SMA. Game Sudoku ini sering banget aku mainkan bersama teman-teman SMA. Tapi ya, gagal maning-gagal maning. Jujurly sampai saat ini aku juga belum paham betul memainkan game Sudoku ini. Bukannya menghibur tapi malah bikin mumet sih iya L tapi tetap saja, ingin kembali memainkannya.

 

Nah, itu semua hanya beberapa game yang kumainkan di solitaire.org. Sebenarnya masih banyak game lainnya yang bisa dicoba. Buat teman-teman yang ingin bermain game tapi takut memori gawainya penuh, bisa loh main di solitaire.org.