Review Drama Korea Forecasting Love and Weather Episode 1 & 2

 

Review Drama Korea Forecasting Love and Weather Episode 1 & 2

 

Sabtu malam alias malam Minggu adalah waktu bagian drama Korea Forecasting Love and Weather dan Twenty Five Twenty One. Setelah kemarin aku mereview drama Korea Thirty Nine, kali ini aku mau ngereview drama Korea Forecasting Love and Weather yang pertama tayangnya sempat bikin BMKG trending bukan karena gempa. Wkwkwkw...

 

Kok bisa?

 

Bisa dong. Forecasting Love and Weather ini kan drama Korea yang menceritakan romansa pegawai BMKG Korea. Nah, penasaran enggak  nih sama drama Korea Forecasting Love and Weather? Yuk kita review :)

 


Sebelum mereview, aku mau ngasih tahu kalau drama Korea Forecasting Love and Weather ini tuh 19+ yak. Bahkan di episode 1 & 2 sudah menayangkan adegan ranjang. Hmm, kayak drama Korea Nevertheless-lah ya.

 

Drama Korea Forecasting Love and Weather

Drama: Forecasting Love and Weather (English title) / Meteorological Administration People: Office Romance Cruelty (literal title)

Revised romanization: Gisangchung Saramdeul: Sanaeyeonae Janhoksa Pyeon

Hangul: 기상청 사람들: 사내연애 잔혹사

Director: Cha Young-Hoon

Writer: Sun Young

Network: JTBC

Episodes: 16

Release Date: February 12 - April 3, 2022

Runtime: Saturday & Sunday 22:30

Language: Korean

Country: South Korea

 





Pemain

Park Min-Young : Jin Ha-Kyung

Song Kang : Lee Si-Woo    

Yoon Park : Han Ki-Jun       

Yura : Chae Yoo-Jin

Lee Sung-Wook : Eom Dong-Han

Kwon Hae-Hyo : Go Bong-Chan  

Moon Tae-Yoo : Shin Seok-Ho      

Yoon Sa-Bong : Oh Myung-Joo

Chae Seo-Eun : Kim Soo-Jin

Kim Jong-Tae : Director Choi

                                               

Review Drama Korea Forecasting Love and Weather

Drama Korea Forecasting Love and Weather ini adalah drama Korea yang bercerita tentang romansa pegawai Korea Meteorological Administration, ya kalau di Indonesia itu kayak BMKG. Dan tahu enggak writers? Kalau PD-nimnya itu sampai riset 2 tahun dan nungguin orang-orang yang kerja di BMKG. Mencari tahu bagaimana cara kerja mereka. Makanya, di drama Korea Forecasting Love and Weather ini tuh penjelasan tentang cuacanya detail banget. Apalagi sewaktu Lee Si-Woo berdebat dengan Eom Dong-Han tentang antisiklon saat memutuskan mengumumkan akan hujan atau tidak. Karena jadi pegawai di BMKG Korea itu enggak gampang writers, salah dikit saja bisa kena nyinyir dan mengumumkan akan hujan atau tidak itu juga mengeluarkan dana yang enggak sedikit.

 

Nonton drama Korea Forecasting Love and Weather ini aku jadi sedikit paham tentang BMKG, apa sih yang menyebabkan cuaca berubah? Ini bukan musim hujan kok bisa hujan sih? Kira-kira apa ya penyebabnya? Seru deh...

 

Dan serunya lagi, drama Korea Forecasting Love and Weather ini dibumbui dengan drama percintaan yang dibumbui dengan perselingkuhan. Mana pacarannya sekantor lagi, terus sama selingkuhannya juga saling terhubung alias sering ketemu gitu. Ya, ada nyesek-nyeseknya sih.

 

Jadi writers, ceritanya tuh Jin Ha-Kyung yang merupakan seorang pimpinan dari sebuah divisi di BMKG Korea punya pacar dan mau nikah sama Han Ki-Jun. Han Ki-Jun ini satu kantor sama Jin Ha-Kyung tapi beda divisi. Han Ki-Jun ini seorang juru bicara, jadi dia yang ngomong ke media tentang keadaan cuaca yang akan datang. Etapi, jabatan Jin Ha-Kyung ini lebih tinggi dari Han Ki-Jun.

 

Jin Ha-Kyung dan Han Ki-Jun ini sudah 10 tahun pacaran loh. Pernikahan mereka itu tinggal sebulan apa dua bulan gitu. Bahkan mereka sudah membeli apartemen bersama dan membeli perabot-perabotnya. Han Ki-Jun juga sudah menempati apartemen tersebut.

 

Tapiiii....

 

Mungkin karena Jin Ha-Kyung terlalu sibuk, atau sebenarnya kurang komunikasi, atau memang Han Ki-Jun yang breng**k. Han Ki-Jun ini selingkuh sama Chae Yoo-Jin. Chae Yoo-Jin ini seorang reporter, jadi dia sering ketemu sama Han Ki-Jun.

 

Chae Yoo-Jin sebenarnya sudah punya pacar yaitu Lee Si-Woo. Mereka bahkan sudah tinggal bersama.

 


Lee Si-Woo ini juga pegawai BMKG tapi enggak sekantor sama Jin Ha-Kyung dan Han Ki-Jun. Bukan di kantor pusatlah ya. Dan Lee Si-Woo ini tuh karakternya ceria, beda bangetlah ama peran Songkang jadi Park Jae-eon di Nevertheless. Aku lebih suka karakter Songkang jadi Lee Si-Woo yang selalu ceria, ngeyel soal pekerjaannya tentang perkiraan cuaca, apalagi Lee Si-Woo ini punya intuisi yang kuat soal memprediksi cuaca. Tapi dia memprediksi berdasarkan data juga loh,ya...

 

Di drama Korea Forecasting Love and Weather ini Lee Si-Woo bisa dibilang bucin. Dia beli mobil dan dicicil, terus ngajak pacarnya--Chae Yoo-Jin—makan ke tempat yang selama ini Chae Yoo-Jin inginkan. Dan sebenarnya Lee Si-Woo juga pengen ngajak Chae Yoo-Jin jalan-jalan tapi ditolak. Jujurly, dari awal episode 1 aja karakter Chae Yoo-Jin udah nyebelin, kayak enggak menghargai Lee Si-Woo. Eh, ternyata dia sudah berselingkuh dengan  Han Ki-Jun.

 


Nonton drama Korea Forecasting Love and Weather ini sedari episode 1 udah dibikin kesel sih sama karakter Han Ki-Jun dan Chae Yoo-Jin yang berselingkuh. Lah gimana enggak? Han Ki-Jun kalau aku pikir-pikir kayak laki kurang modal dan perhitungan, tepatnya sih enggak tahu malu. Meskipun apartemen dan perabot disiapkan bersama Jin Ha-Kyung, ternyata Jin Ha-Kyung yang lebih banyak mengeluarkan duit. Dan gilanya itu Han Ki-Jun ngajakin Chae Yoo-Jin ke apartemennya. Parahnya lagi, Jin Ha-Kyung memergoki mereka lagi main diranjang. Parah banget, kan?

 

Han Ki-Jun juga kagak ada rasa bersalahnya. Kayak enggak ada menyesalnya. Pernikahan dia dengan Jin Ha-Kyung memang batal, tapi ternyata tetap menikah juga dengan Chae Yoo-Jin. Dan ternyata nih ternyata, Han Ki-Jun tidak pernah tahu kalau Chae Yoo-Jin pernah pacaran sama Lee Si-Woo dan tinggal bareng. Nah nah...

 


Di episode 2 karakter Han Ki-Jun tambah ngadi-ngadi. Bagaimana enggak? Masa iya maunya apartemen dan perabotan dibagi dua. Padahal kan di awal perpisahan tuh pernjanjiannya  apartemen buat Jin Ha-Kyung sebagai kompensasi karena Han Ki-Jun yang salah. Lagian kan Han Ki-Jun hanya membayar apartemen itu sebesar 7%. Makanya puas banget aku pas lihat Han Ki-Jun di maki Jin Ha-Kyung di kantornya.

 

Aku kalau jadi Jin Ha-Kyung juga kesel sih. Apalagi masih sekantor karena Han Ki-Jun enggak jadi di mutasi karena kemampuannya menghadapi media.

 

Dan nyesek juga jadi Jin Ha-Kyung yang jadi bahan ghibahan karena pacaran sekantor dan enggak jadi nikah karena diselingkuhi. Bahkan pimpinan sampai menawari Jin Ha-Kyung ke Swiss agar karirnya bisa lebih baik lagi. Tapi... ditolak dong.

 

Serunya lagi nih, Lee Si-Woo akhirnya pindah ke kantor Jin Ha-Kyung dan satu divisi loh. Sesama korban perselingkuhan bisa-bisa jatuh cinta nih. Dan ada quote yang paling aku suka dari Lee Si-Woo :

 


Kalau Han Ki-Jun sih memang benar-benar enggak tahu malu yak... heran aku, ada gitu ya cowok kayak dia?

 


Malam ini episode 3 drama Korea Forecasting Love and Weather. Sudah enggak sabar karena pasti seru banget, nih. Hehehe...

 

Oh ya, permasalahan lain yaitu tentang Eom Dong-Han yang sempat kerja jauh dari keluarga tapi akhirnya  di mutasi dan kerja satu divisi sama Jin Ha-Kyung dan Lee Si-Woo.

 

Sebenarnya sih aku kasihan sama Eom Dong-Han. Lah, lama kerja jauh dari keluarga terus isteri dan anaknya kayak asing dan tidak menyambut baik kepulangannya. Dan maaf nih, kok aku malah suudzon yak ama isterinya. Selingkuh kagak, ya?

 

Buat writers yang mau nonton, drama Korea Forecasting Love and Weather ini salah satu drama Korea on going yang recomended di tonton di akhir pekan loh.

Review Drama Korea Thirty Nine Episode 1 & 2

 Review Drama Korea Thirty Nine Episode 1 & 2

 

Hai writers, ada yang nungguin drama terbarunya calon manten Son Ye Jin enggak nih? Drama terbaru Son Ye Jin yang bertema persahabatan—Thirty Nine—ini sudah tayang perdana tanggal 16 Februari kemarin. Kupikir sih dramanya ya bercerita tentang persahabatan yang biasa aja, eh ternyata baru episode 2 saja sudah ngajakin nangis. Ada perpisahan kayak cerita persahabatan di drama Korea Now We Are Breaking Up yang belum lama tamat.

 

Bicara soal persahabatan memang menarik banget buat aku. Merasakan punya sahabat yang bisa diajak berkeluh kesah. Tahu kita apa adanya tapi tetap menerima kita apa adanya. Dan bersyukur banget aku juga punya sahabat sedari SMA yang meskipun kita sudah enggak bersama-sama lagi karena pada ngikut suami, tapi komunikasi tetap lancar jaya.


 

Btw, kenapa aku malah curhat sih? Kan aku mau review drama Korea Thirty Nine episode 1 & 2. Maafkan kalau reviewnya aku mengandung spoiler ya writers, karena jujurly aku memang suka baca spoiler film atau drama yang mau aku tonton #ehhh.

 

Review Drama Korea Thirty Nine Episode 1 & 2

Drama: Thirty Nine

Revised romanization: Seoreun, Ahop

Hangul: 서른, 아홉

Director: Kim Sang-Ho

Writer: Yoo Young-A

Network: JTBC

Episodes: 12

Release Date: February 16, 2022 --

Runtime: Wed. & Thu. 22:30

Language: Korean

Country: South Korea

 


Pemain

Son Ye-jin as Cha Mi-jo

Jeon Mi-do as Jeong Chan-young

Kim Ji-hyun as Jang Joo-hee

Yeon Woo-jin as Kim Seon-woo

Lee Moo-saeng as Kim Jin-seok

Lee Tae-hwan as Park Hyun-joon

 

Review & Sinopsis drama Korea Thirty Nine Eps 1 & 2

Drama Korea Thirty Nine ini adalah drama Korea yang bercerita tentang persahabatan 3 orang perempuan yang berusia 39 tahun, mereka adalah Cha Mi-Jo yang diperankan Son Ye-jin, Jeong Chan-young yang diperankan Jeon Mi-do, dan Jang Joo-hee yang diperankan Kim Ji-hyung.

 

Cha Mi-Jo ini bekerja sebagai kepala rumah sakit dermatologi. Karakter Cha Mi-jo ini kalau ngomong suka asal njeplak alias terlalu jujur. Bisa dibilang kurang ramah meskipun sebenarnya baik hati. Hmm, kalau nonton Crash Landing On You, ya miriplah sama karakter Yoon Se-ri. Cha Mi-jo ini juga modis. Dia sebenarnya adalah seorang anak yang diadopsi oleh sebuah keluarga kaya. Cha Mi-jo bisa dibilang beruntung sih karena dia memiliki ayah, ibu, dan kakak yang sayang banget sama dia. Bahkan, meskipun sering beradu mulut sama kakak tirinya, kakaknya Cha Mi-jo, Cha Mi-hyun (Kang Mal-geum) sayang dan perhatian banget loh sama Cha Mi-jo.

 


Saat Cha Mi-jo dilabrak oleh sekumpulan ibu-ibu di kliniknya dan dituduh sebagai pelakor lalu berakhir di kantor polisi, Cha Mi-hyun pun langsung melabrak balik itu ibu-ibu. Kagak terima banget adeknya difitnah dan diserang. Saat tahu kalau Cha Mi-jo ini terkena serangan panik dan ingin beristirahat jadi kepala klinik (ingin cuti setahun dan pergi ke Amerika), Cha Mi-hyun juga bilang ke orang tuanya dan orang tuanya juga mendukung Cha Mi-jo. Mengizinkan Cha Mi-jo beristirahat bahkan orang tuaangkatnya menawarkan mau menemani. Sejauh ini, keluarga Cha Mi-jo bisa dibilang harmonis dan bikin iri sih.

 


Dari 3 orang yang tengah menjalin persahabatan, menurut aku Jeong Chan-young yang diperankan oleh Jeon Mi-do adalah yang paling ngenes dan dari episode 1 sudah mengaduk-aduk emosi.

 

Karakter Jeong Chan-young ini bisa dibilang kasar. Dia juga perokok. Pekerjaan Jeong Chan-young sebagai guru akting. Di episode 1 & 2  belum diceritakan tentang keluarganya tapi fokus tentang  kisah cintanya dengan Kim Jin-seok yang menurut aku embuhlah. Mau dibilang Jeong Chan-young dan Kim Jin-seok berselingkuh, tapi juga enggak separah itu. Dibilang cinta tapi kok Kim Jin-seok sudah menikah.

 

Jadi tuh ceritanya Jeong Chan-young dan Kim Jin-seok kenal karena Cha Mi-jo. Keduanya sih sama-sama tertarik. Terus Kim Jin-seok ini ke luar negeri tapi Jeong Chan-young enggak ikut. Entah bagaimana ceritanya Kim Jin-seok ini malah menikah dengan perempuan lain dan mempunyai seorang anak.

 


Meskipun Kim Jin-seok sudah menikah, tapi dia tetap menjalin hubungan dengan Jeong Chan-young. Kim Jin-seok juga perhatian banget sama Jeong Chan-young. Bahkan saat Jeong Chan-young minta mengakhiri hubungan mereka, bisa-bisanya Kim Jin-seok masih cari perhatian saja dan menolaknya.

 

Dalam hubungan Jeong Chan-young dan Kim Jin-seok, menurut aku yang salah itu Kim Jin-seok. Dia enggak tegas. Dia bahkan dingin sama isterinya dan bersikap hangat pada Jeong Chan-young tapi Kim Jin-seok enggak bisa memilih salah satu. Egois banget, kan?

 


Aku yang awalnya emosi aja sama Jeong Chan-young karena menjalin hubungan sama laki orang, eh kagak tega juga sama posisi Jeong Chan-young. Apalagi saat Jeong Chan-young habis dari kantor Kim Jin-seok terus isterinya Kim Jin-seok datang. Jeong Chan-young pulang dan kehujanan lalu melihat Kim Jin-seok sepayung berdua sama isterinya. Serius kagak tega lihat wajah Jeong Chan-young.

 

Meweknya lagi di episode 2 diceritakan kalau Jeong Chan-young ini sakit dan meninggal. Duh... Nasibnya gini banget?

 


Mungkin yah, Jeong Chan-young salah karena masih menjalin hubungan dengan laki orang yang padahal sudah menikah, Jeong Chan-young enggak pernah tidur sama tuh laki. Jadi kayak main perasaan aja. Cha Mi-jo dan Jang Joo-hee sudah mengingatkan bahkan mengolok-olok Jeong Chan-young karena berselingkuh. Bahkan Cha Mi-jo menyalahkan diri sendiri, sering banget berkata kasar juga ke Jeong Chan-young untuk mengakhir hubungannya dengan Kim Jin-seok. Etapi... yang namanya sahabat, bagaimanapun sahabatnya ya tetap sahabat.

 

Jang Joo-hee diperankan oleh Kim Ji-hyun. Dia adalah seorang manager toko kosmetik. Dia hidup bersama ibunya yang merupakan pemilik sebuah restaurant. Jang Joo-hee ini karakternya pemalu. Di episode 1 & 2 belum banyak diceritakan tentang Jang Joo-hee. Dibandingkan kedua sahabatnya, Jang Joo-hee tidak pernah menjalin asmara bahkan masih perawan diusianya yang 39. Wwaaawww...

 


Di episode 2, baru sedikit diceritakan tentang Jang Joo-hee. Dia yang kayak tertarik sama seorang lelaki pemilik sebuah resto di dekat rumahnya. Tapi ya kayak baru awal sih karena disaat ketertarikan itu muncul, Jang Joo-hee dan 2 sahabatnya makan di restonya si lelaki ini, eh si lelaki ini didatangi seorang perempuan.

 

Oh ya, lelaki pemilik resto ini tuh temannya  Kim Seon-woo yang diperankan oleh Yeon Woo-jin. Kim Seon-woo ini seorang dokter yang baru pindah dari Amerika. Kepulangannya ke Korea karena ingin menyelesaikan masalahnya sama adik angkatnya yang kabur ke Korea dan membatalkan surat adopsi setelah kepergian ibu Kim Seon-woo.

 

Sebenarnya, Kim Seon-woo ini sempat bertemu dengan Cha Mi-jo, Jeong Chan-young, dan Jang Joo-hee di panti asuhan tempat Cha Mi-jo dulu. Kebetulan nih adik angkatnya Kim Seon-woo juga dari panti asuhan tersebut.

 


Karena drama arloji Cha Mi-jo yang tertinggal di panti. Kim Seon-woo akhirnya bertemu dengan Cha Mi-jo untuk menyerahkan arlojinya. Tapi Kim Seon-woo kayaknya emang sudah melirik Cha Mi-jo sejak di panti deh. Ya takdir saja berpihak. Mulai dari ngasih jam tangan, terus menyukai musik yang sama hingga mereka tidur bareng dan Kim Seon-woo ternyata kenalan Kim Jin-seok yang direkomendasikan sebagai dokter di klinik Cha Mi-jo. Lucunya tuh, saat Kim Seon-woo menyatakan perasaannya pada Cha Mi-jo saat mabuk. Tidak ada romantis-romantisnya. 

 

Nonton drama Korea Thirty Nine episode 1 & 2 ini aku bisa mewek. Apalagi yang episode 2, duh akting Son Ye Jin sewaktu nangis dan marah ke Kim Jin-seok karena tahu kalau sahabatnya sakit itu berasa nular. Bikin orang ikutan nangis dan kerasa aja bagaimana sayangnya dia ke sahabatnya.

 


Dan jujurly aku enggak sabar menantikan episode 3-nya. Penasaran sama kisah cintanya Jeong Chan-young dan Kim Jin-seok. Apalagi melihat previewnya kalau isterinya Kim Jin-seok melabrak Jeong Chan-young.

 

Buat writers yang mau nonton Thirty Nine, Thirty Nine ini tayang setiap hari Rabu dan Kamis dan bisa ditonton di JTBC & Netflix. Oh ya, meskipun ini bercerita tentang persahabatan yang dihiasi kisah romansa 3 orang perempuan berusia 39, sejauh ini sih tidak ada adegan dewasanya. Amanlah menurut aku.

 

REVIEW FILM A PERFECT FIT (2021)

 REVIEW FILM A PERFECT FIT (2021)

 

REVIEW FILM A PERFECT FIT (2021). Halo writers, sudah pada tahu kan kalau akhir tahun nanti diberlakukan PPKM? Terus, rencana kalian ngapain saja? Boleh loh melakukan hal-hal berikut. Dan kalau mau nonton, ada nih salah satu film Indonesia yang recomended buat ditonton, yaitu film Indonesia A Perfect Fit.

 


Sebelum aku review film A Perfect Fit, aku mau jelasin dulu kalau A Perfect Fit ini adalah sebuah film original Netflix Indonesia dengan Starvision Plus. Film  A Perfect Fit ini disutradari oleh Hadrah Daeng Ratu. Sementara skenarionya milik Garin Nugroho.

 

Pemain Film A Perfect Fit

Nadia Arina – Saski

Refal Hadi – Rio

Girogino Abraham – Deni (tunangan Saski)

Laura Theux – Andra (sahabat Saski)

Anggika Bölsterli – Tiara (tunangan Rio)

Christine Hakim – Bu Handra (peramal)

Ayu Laksmi – Ibunya Saski

Unique Priscilla – Ibunya Rio

Mathias Muchus – Ayahnya Deni

Karina Suwandi – Ibunya Tiara

Bryan Domani – Agung Gde (adiknya Deni)

Yayu Unru – Pak Ketut

 

Sinopsis Film A Perfect Fit

Film A Perfect Fit ini adalah sebuah film yang menceritakan kisah cinta seorang fashion blogger (Saski) dengan seorang pengrajin sepatu, yaitu Rio. Sebenarnya Saski ini sudah mempunyai tunangan yaitu Deni, hubungannya juga sudah cukup lama, akan tetapi Deni ini temperament dan suka main perempuan. Bahkan, perasaan masing-masingpun masih di pertanyakan. Lantas, bagaimana akhirnya? Bagaimana Saski bisa bertemu dengan Rio dan bagaimana hubungan Saski dengan Deni? Simak review aku yak... Oh ya, film A Perfect Fit ini bisa ditonton di Netflix ya, sudah tayang sejak 15 Juli 2021

 

Review Film A Perfect Fit

Film A Perfect Fit dibuka dengan peragaan busana. Sebagai seorang fashion blogger, tentunya Saski hadir dong. Sebagai tunangan, Deni juga menemani Saski. Saat acara selesai, Saski bertemu dengan beberapa kenalannya, sementara Deni sudah pergi. Karena malamnya Deni ada acara yaitu acara ulang tahunnya.

 

Saat Deni sudah pergi, Saski ditemani sahabatnya—Andra—bertemu dengan Bu Handra. Bu Handra ini sepertinya tertarik sekali dengan Saski. Tanpa dimintapun Beliau malah meramal Saski dan memberikan Saski sehelai bulu angsa. Bulu angsa itu akan menuntun Saski pada takdirnya.

 


Awalnya sih Saski enggak percaya ramalan Bu Handra, malah Andra yang maksa-maksa Saski. Mengikuti arahan yang sempat diberikan Bu Handra. Akhirnya... bulu angsa itu membawa Saski pada Rio. Dan mulai dari sinilah konflik itu dimulai.

 

Karena malamnya bakalan ada acara resmi, Saski dituntut untuk tampil sempurna oleh Deni. Apalagi Deni ini tuh penerus bisnisnya kedua orang tuanya. Saski lalu ingin membeli sebuah sepatu dan dia melihat toko sepatu milik Rio. Padahal toko sepatu itu belum dibuka. Tapi akhirnya??? Ya Saski beli dan dipilihkan Rio secara langsung, pilihannya juga cocok. Tapi karena Saski terburu-buru, eh tahunya dia salah mengambil kotak sepatu dan akhirnya dia balik lagi ke toko sepatu. Padahal Deni sudah marah-marah enggak sabar. Ini acara penting tapi kok tunangannya belum datang?

 


Yahhh namanya juga buru-buru. Tokonya Rio juga sebenarnya belum buka dan masih dalam perbaikan. Sewaktu Saski mau menukar sepatunya, dia malah ketumpahan cat. Padahal buru-buru dan dari seberang tuh pacarnya sudah marah-marah loh. Bisa dibayangkan bagaimana paniknya Saski? Akhirnya Saski dipinjemi bajunya Rio, tapi sewaktu Deni telpon Saski, eh ada suara Rio. Si Deni langsung dong berprasangka buruk. Dan saat Saski sudah sampai di pesta, eh Deni juga malah marah-marah di depan orang banyak. Tidak bisa dibayangkan kalau aku jadi Saski apalagi kata-kata yang dilontarkan Deni itu kasar banget.

 

Yang namanya takdir, Saski dan Rio makin hari makin dekat saja. Bahkan Rio sering loh nyamperin Saski di sebuah cafe. Cafe ini tempat Andra bekerja. Oh ya, Andra ini bukan hanya sahabat Saski ya, tapi juga masih saudaraan sama Deni. Tapi entah kenapa si Andra ini malah mendukung banget si Saski sama Rio. Apalagi melihat Saski nampak bahagia sama Rio. 

 

Dan suatu hari, orang tua Saski meminta Saski untuk melakukan ritual melukat. Tahukan melukat? Melukat yaitu suatu ritual untuk membersihkan atau menyucikan diri seseorang. Awalnya Saski menolak, tapi akhirnya mau. Dan Rio, dia maksa mau mengantarkan Saski loh, padahal Rio ini sudah tahu kalau Saski sudah punya tunangan. Nah... nah...

 

Dan suatu ketika, Rio mau pergi ke sebuah desa tempat Rio biasa memesan sepatu.  Di desa tersebut, Rio mempunyai kenalan yang namanya Pak Ketut. Dan Saski dikenalkan. Dan dalam perjalanan, Rio dan Saski kehujanan. Sesuatupun terjadi hingga akhirnya mereka saling dekat.bahkan nih, Rio berani loh nganterin pulang si Saski, kenalan juga sama orang tua Saski.

 


Sebagai tunangan yang hendak menikah, Deni jelas saja merasa curiga. Enggak terima dong tunangannya dekat sama lelaki lain. Mau menikah, sering terjadi konflik itu wajar. Tapi... Saski sama Deni ini emang kayaknya enggak jodoh. Selain dari sifat mereka yang sudah tidak cocok, secara wetonpun juga. Sampai-sampai si Agung—adiknya Deni—disuruh mencari air dari berapa puluh mata air gitu, aku lupa.

 


Sementara Saski bersama dengan konfliknya di tengah rencana pernikahannya, dalam hidup Rio juga ada konflik. Ibunya Rio hendak menjodohkan Rio dengan Tiara. Tiara ini seorang pengusaha, tapi sayang dia tuh kasar banget. Di depan Rio, dia memecat karyawannya yang menurut dia sudah tidak menguntungkan. Di sini nih Rio merasa enggak cocok sama Tiara. Terus, keluarga besar Tiara itu terkesan sombong, pendidikan Tiara kan lebih dari Rio dan mereka itu seolah merendahkan Rio. Tapi, mau gimana lagi kalau Tiara suka sama Rio sementara gadis yang disukai Rio juga mau menikah.

 

Dan saat sama-sama mempersiapkan pernikahan terus Saski dengan Deni dan Rio dengan Tiara itu pergi ke tempat Pak Ketut, sama-sama mau memesan sepatu buat pernikahan mereka. Deni sama Rio meski sudah sama pasangan masing-masing jelas banget nih pada kayak merebutkan Saski. Aku sih tidak sepenuhnya menyalahkan Deni ya, karena bagaimanapun juga waktu itu Deni kan tunangannya Saski, tapi Rio mendekatinya dan Saski juga menanggapinya. Terlepas dari Deni juga salah karena sifatnya yang kasar ke Saski. 

 


Lagi-lagi ada konflik di tengah rencana pernikahan. Sepatu Saski dengan Deni tertukar dengan sepatu Tiara dan Rio. Masa loh masa, sepatunya tertulis Rio dan Saski. Pak Ketut sengaja nih. Dan dari situ, Tiara menyadari kalau Rio tidak mencintainya dan mencintai gadis lain yaitu Saski. Padahal di keluarga Tiara habis mengadakan acara untuk seorang gadis yang mau menikah, aku lupa namanya apa tapi pakai adat Makasar karena Tiara ini diceritakan bukan orang Bali. Sementara Deni dan Saski?

 

Deni dan Saski kan memang sudah lama tidak cocok. Deni ingin menikahi Saski supaya dia segera mewarisi bisnis kedua orang tuanya. Dan Saski mau sama Deni karena ibunya Saski sakit sementara yang membiayai perawatannya adalah keluarga Deni. Tapi, tahu kalau Deni main perempuan, Saski jelas enggak terima dan akhirnya putus dengan Deni. Bapaknya Denipun juga tidak mempermasalahkannya. Bapaknya Deni tahu pasti akan sifatnya Deni yang kasar.

 

Sama seperti halnya Rio, putus begitu saja sama Tiara.

 


Menurutku penyelesaian konfliknya terlalu cepat dan yaudah gitu aja. Sama-sama putus dari calonnya terus bersama dengan orang yang dicintainya.

 

Film A Perfcet Fit ini mungkin enggak seuwwow bayangan aku. Konfliknya kurang greget. Tapi aku suka dengan nuansa Bali-nya. Saski yang diceritakan sebagai seorang gadis Bali dan berbicara juga menggunakan logat Bali. Dan sebagai seorang fashion blogger, dia tampil fashionable.

 

Dalam film A Perfect Fit ini juga dibumbui dengan adat istiadat Bali, seperti pembacaan lontar, melukat, pencocokan weton, ada juga tradisi gulat lumpur atau Mepantingan.

 

Terus, Bali yang diceritakan juga tak melulu tentang suasana pantainya. Tapi berlatar juga di desa Tenganan, sebuah desa tertua dan bagian dari Bali kuno yang disebut Bali Aga. Dapet bangetlah suasana Balinya.

 

Buat writers yang kangen sosok ‘ibu‘ dalam Pengabdi Setan, Ayu Laksmi ada loh di film A Perfect Fit ini, dia berperan sebagai ibunya Saski yang sakit-sakitan.

 

Menurut aku, film A Perfect Fit ini ceritanya ringan dan cukup menghibur. Recomended juga buat tontonan di akhir pekan atau masuk list sebagai tontonan libur akhir tahun.

 

 

Review Drama Korea Now We Are Breaking Up Episode 1 & 2

 Review Drama Korea Now We Are Breaking Up Episode 1 & 2


Review Drama Korea Now We Are Breaking Up Episode 1 & 2. Hay writers, akhirnya drama Korea yang ditunggu tayang juga. Drama apalagi kalau bukan Now We Are Breaking Up. Drama Korea yang dibintangi Song Hye-kyo Kyo dan Jang Ki Yong ini ternyata meraih rating tinggi loh di episode awalnya. 


Sebelum aku mereview Now We Are Breaking Up episode 1 & 2, yuk kenalan dulu siapa saja pemainnya dan emang ceritanya tentang apa sih?

Pemain Drama Korea Now We Are Breaking Up

Song Hye Kyo - Ha Young Eun

Jang Ki Yong - Yoon Jae Guk

Choi Hee Seo - Director Hwang Chi Sook

Joo Jin Mo - CEO Hwang (ayah Hwang Chi Sook)

Sehun - Hwang Chi Hyung

Jang Hyuk Jin - Go Gwang Soo

Song Yoo Hyun - Oh In A

Kim Bo Jung - Chief Manager Nam Na Ri

Moon Jo Yeon - Ahn Sun Joo

Ha Young - Jung So Yong

Moon Ah Ram - Song Hyun Ju

Kim Joo Hoon - Seok Do Hoon

Yoon Na Mo - Kwak Soo Ho

Ki Eun Se - Seo Min Kyung


Sinopsis Drama Korea Now We Are Breaking Up

Bercerita tentang romansa Ha Young Eun dan Yoon Jae Guk. Ha Young Eun adalah seorang manager tim desain di sebuah perusahaan fashion. Dia memiliki karakter yang cerdas, realistis, dan pekerja keras. Sementara Yoon Jae Guk adalah seorang fotografer lepas yang memiliki segalanya, lahir dari sebuah keluarga kaya raya, mempunyai wajah yang tampan, dan otak yang cerdas. Nah, penasaran kan bagaimana kisah cinta mereka? Kok judulnya Now We Are Breaking Up? Sekarang,  Kita Putus. Makanya, mari aku kasih spoiler episode 1 & 2 nya.

Sebelum aku bercerita, jujur nih sebenarnya aku masih belum bisa move on dari drama Korea Hometown Cha Cha Cha. Drama Korea yang related banget sama kehidupan sekeliling kita, tentang kesederhanaan dan kehangatan dalam bertetangga. Bahkan drama tersebut bisa dibilang jauh dari kata mevvah. Beda banget vibesnya dengan Now We Are Breaking Up, yang menurut aku dunianya mevvah. Yaiyalah wong ceritanya tentang dunia mode dan seni.


Nonton Now We Are Breaking Up ini  aku malah teringat dengan drama Korea Nevertheless yang dibintangi Song Kang dan Han So Hee. Yagimana ya, Now We Are Breaking Up  ini kayak versi Nevertheless setelah pada lulus kuliah dan sudah kerja gitu. Hahaha... 


Review Drama Korea Now We Are Breaking Up Episode 1 & 2

Yups, bener kok kalau episode awal Now We Are Breaking Up ini diberi label 19+. Emang sih, pembukanya aja sudah disuguhkan dengan adegan ranjangnya Ha Young Eun dan Yoon Jae Guk. Padahal, mereka melakukannya dalam keadaan belum saling mengenal bahkan namanya siapa aja belum tahu. Nah loh, pertemuan di pesta antara seorang desainer dan fotografer yang membawa pada cinta satu malam ini ceritanya. Dan sosok Yoon Jae Guk ini malah bikin aku langsung keinget Park Jae Eon di Nevertheless. Ya gimana ya, tatapannya kok kayak penuh gairah gitu. Jang Ki Yong juga lebih gantengan di sini sih daripada jadi Pak Gumiho (menurut aku loh ya 😆).

Tapi yang namanya sudah takdir ye kan, Now We Are Breaking Up  kayak kisah cinta yang disatukan dalam sebuah foto. Karena ternyata, Yoon Jae Guk kan tinggal di Paris, pernah tuh menjual hasil karyanya (foto) dan yang membeli adalah Ha Young Eun. Ha Young Eun suka banget sampai dijadikan wallpaper smartphonenya loh, tapi dia belum tahu sih kalau itu hasil bidikannya Yoon Jae Guk.


Tapi kisah cinta Ha Young Eun dan Yoon Jae Guk kayaknya bakal complicated banget gitu. Hla gimana ya, wong Yoon Jae Guk ini adalah lelaki yang kayaknya dijodohkan sama Hwang Chi Sook yang merupakan atasannya dan ayahnya Hwang Chi Soon ini yang membiayai sekolahnya Han Young Eun. Karna kayaknya nih Ha Young Eun ini bukan dari keluarga kaya. Orang tua Hwang Chi Sook dan ibunya Yoon Jae Guk sudah mengatur kencan buta mereka berdua meskipun pada akhirnya Ha Young Eun yang menemui Yoon Jae Guk dan pura-pura jadi Hwang Chi Sook. Meskipun pada akhirnya ya tahu sih tentang kebenarannya. Dan ternyata Hwang Chi Sook jatuh cinta sama Yoon Jae Guk setelah melihat ketampanannya. Nah loh???


Terus nih, ternyata Ha Young Eun juga merupakan mantannya kakaknya Yoon Jae Guk yang telah meninggal dunia. Etapi, kisah cinta kakanya Yoon Jae Guk (aku lupa namanya) sama Ha Young Eun ini tidak direstui sama ibunya Yoon Jae Guk.


Nah nah... Dan aku penasaran nih kenapa kakaknya Yoon Jae Guk meninggal.


Padahal antara Yoon Jae Guk dan Ha Young Eun ini udah sama-sama jatuh cinta sih. Setelah cinta satu malam dan takdir selalu mempertemukan mereka. Etapi, Ha Young Eun kayak membatasi diri gitu.


Selain bercerita tentang Ha Young Eun, Yoon Jae Guk dan Hwang Chi Sook, Now We Are Breaking Up ini juga bercerita tentang Seo Do Hoon yaitu seorang CEO Vision PR. 

Dan di episode 2 ini kemarin juga diceritakan tentang Hye Rin, seorang selebriti yang banyak mau dan memandang produk lokal dengan sebelah mata.

Drama Korea Now We Are Breaking Up menurut aku loh, ceritanya to the point dan enggak bertele-tele. Bikin  penasaran juga nih episode 3. Harus nunggu seminggu lagi, berasa lama... Hahaha


Aku sih ngerokomendasikan drama Korea Now We Are Breaking Up jadi tontonan di akhir pekan. Tapi, kalau belum 19+ janganlah ya... Hehehe


Buat writers yang sudah pada nonton drama Korea Now We Are Breaking Up , menurut kalian gimana?

REVIEW FILM 2017 : PENGABDI SETAN

 REVIEW FILM 2017 : PENGABDI SETAN

 

Halo teman writers, apa kabarnya? Lagi padabaca buku apa? Atau nonton film? Drama? Apa malah sinetron?

 

Ngomongin soal film, tahun 2021 masih ada yang nonton film horor Pengabdi Setan enggak nih? Film horor yang viral pada masanya dan jujur, Pengabdi Setan ini adalah film horor Indonesia yang paling horor yang pernah aku tonton. Dan sejujurnya dari awal memilih untuk tidak menontonnya karena aku ini penakut, tapi kala itu berkat rayuan suami, yasudahlah… dan sekarang mari kita review saja biar yang belum nonton jadi tertarik nonton. Karena meskipun film lama, Pengabdi Setan ini adalah film yang recommended buat ditonton.

 


Para Pemain Film Pengabdi Setan

Tara Basro sebagai Rini

Bront Palarae sebagai Bapak

Endy Arfian sebagai Tony

Ayu Laksmi sebagai Ibu/Mawarni Suwono

Elly D. Luthan sebagai Nenek/Rahma Saidah

Nasar Anuz sebagai Bondi

Muhammad Adhiyat sebagai Ian

Dimas Aditya sebagai Hendra

Arswendi Nasution sebagai Ustaz

Egy Fedly sebagai Budiman

Fachri Albar sebagai Batara

Asmara Abigail sebagai Darminah

 

Review Film Pengabdi Setan

Dari awal nonton film Pengabdi Setan itu sudah kerasa banget horornya. Gimana enggak? Dari awal saja sudah diputar adegan si Ibu ngebaca mantera enggak jelas.


Oh ya, sekedar informasi kalau Pengabdi Setan ini adalah remake dari film pada tahun 1980-an dengan judul yang sama. Cuman, aku sih enggak berani nonton versi lamanya. OGAH. Paling kayak film-filmnya Suzanna yang bakalan bikin aku tambah takut. So, aku memilih ENGGAK NONTON yang versi lama.


Pengabdi Setan ini adalah film yang menceritakan tentang seorang penyanyi yang menikah dengan seorang lelaki—anak tunggal—tapi ibu dari si lelaki sebenarnya tidak merestui hubungan mereka. Karena pada zaman dahulu, penyanyi itu dianggap pekerjaan yang kurang baik. Etapi, akhirnya sang penyanyi juga menikah sama si lelaki. Tapi sayangnya, sampai 10 tahun pernikahan mereka tidak dikaruniai seorang anak. Alhasil, tuh penyanyi aka si Ibu akhirnya ikut ke grup atau sekte yang bakalan bisa ngasih keturunan buat si Ibu. Lahdalah… minta anak kok ke setan, mbok ke Gusti Allah? Yekan? Yah… mungkin saking kepengennya punya anak kali yaa…

 

Nah, di awal film itu diceritakan kalau si Ibu itu sakit parah hampir 3 tahunan sampai royaltynya (royalty dari albumnya) habis, terus rumah juga digadein. Si Rini (anak pertama) juga berhenti kuliah. Si Ibu ini enggak tahu sakitnya apa, yang jelas tidak bisa ngapa-ngapain sampai anak-anaknya saja sudah pada ogah-ogahan untuk merawatnya.

 

Si Ibu yang tidak bisa ngapa-ngapain ini tidur di kamar atas dan sendirian, jadi kalau mau memanggil anggota keluarga lainnya ya harus bunyiin lonceng. Enggak tahu kenapa juga si Bapak juga ogah menemani tidur, malah tidur di sofa lantai bawah.

 


Oh ya, si Ibu ini punya 4 orang anak, yaitu : Rini (Tara Basro), Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz) dan Ian (M. Adhiyat). Terus, anak kedua—Tony—dia punya tugas menyisir rambut ibunya. Pernah loh si Tony pulang malam sampai-sampai rambut ibunya belum ada yang nyisirin. Tonypun langsung ke kamar Ibu, mulai nyisirin rambut Ibu. Pas menyisir rambut Ibu, ada suara dari balik jendela, Tony penasara dong. Dilihat enggak ada apa-apa, Tony balik ke arah ibunya. Tapi… ibunya kok melotot dengan mulut terbuka. #SeremPokoknya.

 

Kejadian horor sebelum Ibu meninggal tidak hanya itu saja, selain dari efek rumahnya yang tua di pinggir desa dekat area perkuburan tentunya. Tapi ada kejadian yang bikin para penonton—termasuk aku—berteriak yaitu pas tengah malam Rini mendengar Ibu membunyikan loncengnya. Rini keluar kamar dan masuk ke kamar Ibu, Rini melihat Ibu berdiri tapi di tempat tidur juga ada Ibu yang terbaring. #NahLoh #SerentakParaPenontonTeriak

 

Akhirnya Ibu meninggal. Adegan Ibu meninggal nih ya, proses penguburannya itu detail banget. Dimasukin ke liang lahat, dibuka tali pocongnya. Serem pokoknya. Terus malam harinya juga ada tuh adegan tahlilan, ya kayak di desa gitulah.

 

Oh ya, sehabis penguburan si Ibu ini ada dialog yang membuat aku agak gimana gitu. Tatkala Pak Ustdaz bertanya ke Bapak, kok tidak pernah melihat Bapak di masjid. Dan si Bapak tuh dengan pedenya bilang kalau ENGGAK SHOLAT. Hah? Padahal Islam, kan? Dan Pak Ustadz sih cuma biasa saja, enggak pakai ceramah gitu.

 

Anehnya itu, sehari sehabis Ibu meninggal, lah kok si Bapak malah mau pergi ke kota meninggalkan ke empat anaknya dan ibunya aka nenek. Duh Bapak… enggak kasihan apa sama anak-anak?  Mana Bapak pakai bilang, emang kenapa kalau enggak ada Bapak? Udah pada besar, kan? Yaelah… suasana masih berkabung tuh, Pak?

 

Semenjak kepergian si Bapak, teror anehpun dimulai. Dari kejadian tengah malam si Tony lagi mendengarkan radio terus tiba-tiba radionya itu muter lagu si ibu “Diii… kesunyian malam…”. Udah pindah gelombang, pindah lagi. Terus, pas radio di matiin, tiba-tiba kedengeran suara lonceng ibu. Habis itu, tiba-tiba ada si Ibu di samping Tony dan minta disisirin. #TeriakLagiDeh

 

Enggak cuma itu doang sih, tapi ada adegan pas Ian kebelet pipis dan ngajak Bondi ke kamar mandi yang ada sumurnya, habis dari kamar mandi mereka berdua takut masuk kamar karena liat foto ibunya yang serem itu, terus si Bondi ngelempar selimut tapi fotonya kok malah menerima tuh selimut. Gimana yah ceritainnya? Kayak fotonya itu jadi manusia.

 


Ketengangan demi keteganganpun berlangsung. Seperti halnya si Nenek yang meninggal lantaran kecebur ke sumur dan si Bondi yang menemukan mayatnya. Saking shocknya, si Bondi sampai sakit.

 

Udah gitu, habis si Nenek meninggal, Bondi jadi aneh dan kepengen membunuh si Ian. Padahal tuh dua bocah itu terlihat paling dekat. Boboknya juga sekamar.

 

Sebelum si Nenek meninggal, si Nenek sempat menulis surat. Duh, padahal kan nih film berlatar tahun 1981 yang kebanyakan orang tua belum mengerti baca tulis, tapi si Nenek sudah bisa nulis surat buat teman dekatnya dulu yang saking dekatnya enggak pacaran loh. Dan anehnya, sudah tua kok ya tahu alamatnya padahal komunikasi juga jarang. Aku nonton juga agak mikir nih… hehehe

 

Temen si Nenek ini ternyata seorang paranormal. Dalam surat sih dijelaskan kalau si Nenek minta bantuan. Dan si paranormal ini memberi nasehat begini : intinya kalau saling menyayangi,’mereka’ enggak bisa ngambil salah satu dari kalian. Kalian berempat, anaknya si Ibu-Bapak. Akan tetapi, sebelnya itu kok si Rini enggak percaya sama hal tahayul kayak gitu. Padahal sudah dibilangin, ibunya itu pemuja setan. Dan anak ke empat yang berarti Ian, saat usia 7 tahun harus diserahin ke setan-setan itu atau kalau enggak bakalan dijemput sama mayat-mayat hidup. #NgeriKan?

 

Si Hendra (anak Pak Ustadz) sampai memberi bantuan, mengajak Rini dan adek-adeknya tinggal di rumahnya. Tapi kok ya nolak gitu loh. Padahal di rumah kan Ibu dan Nenek habis meninggal, ayahnya ke kota, mana rumah dekat kuburan plus sering kena teror, kok ya masih aja bertahan. Mungkin kalau enggak bertahan, filmnya langsung bubar kali ya?

 


Teror masih terus berlanjut. Hingga pada suatu ketika, Rini dan adik-adiknya harus mengungsi ke rumah Pak Ustadz. Si paranormal juga minta Rini datang ke tempatnya karena ada hal yang ‘urgent’. Tapi Rini enggak bisa karena harus menjaga adik-adiknya. Berangkatlah Hendra ke sana. Si paranormal ngasih surat, tapi… saat perjalanan pulang si Hendra ini kecelakaan. 

 

Gilanya lagi, Rini menemukan tuh surat saat beberapa orang membawa jenazah Hendra pulang. Mbok ya langsung dibaca, eh malah cuma disimpan doang?

 

Sampai puncak teror, puncak kengerian itu tiba. Si Bapak pulang dan menjemput Rini beserta adik-adiknya. Bapaknya sih berniat mengajak Rini dan adik-adiknya itu ke kota. Lahdalah, tapi mobil yang bakalan membawa mereka ke kota enggak datang-datang. Terus ada adegan si Ian nyebur sumur, si Bapak langsung ikut masuk sumur buat menyelamatkan si Ian.

 

Puncak kengerian terjadi lagi pas tengah malam, pas ulang tahun Ian yang ke tujuh. Ian yang sebelumnya tuh kan enggak bisa ngomong dan hanya diam terus, tapi mendadak mengucapkan mantera yang sama dengan yang pernah Ibu ucapkan dulu. Dan saat Bondi nanya, kamu lagi ngapain? Langsung jawab kalau dia lagi berkomunikasi sama temen-temennya alias para pocong dengan kain kafan compang-camping.

 

Part ini beneran super duper ngeri. Sampai Pak Ustadz meninggal tuh diserang pasukan para pocong. #UdahKayakZombie. Di mana-mana tuh ada pasukan pocong. Tapi Alhamdulillah, si Paranormal datang dan membawa Bapak, Rini, Tony dan Bondi. dan di part ini,Pak Ustadznya kalah loh dari para Zombie, tapi Paranormalnya yang menang.

 

Sementara Ian? Kezel enggak sih kalau ternyata tuh bocah lucu nan imutlah biang dari semua teror ini. Tuh anak konon katanya adalah titisan iblis? Beneran enggak disangka kan?

 


Pengabdi Setan ini membuat aku kayak kapok nonton film horor. Lah gimana enggak, super duper ngeri. Mana tahu kagak, di rumah aku ada loh lemari yang kayak lemari di kamar si Ibu, makin ngeri kan?

 

Tapi… okelah. Aku suka sama nih film. Berkualitas. Beda sama film horor  zaman dulu yang campur mesum. Ini mah kagak ada tuh mesum-mesumnya.

 

Meskipun horor, ada kok adegan-adegan yang bikin ngakak. Kayak waktu Bondi nanya apa itu gigolo. Terus, Ian pas makan upilnya sendiri.

 

Recomendedlah film ini. Ngeri-ngeri sedap. Beneran senam jantung. Nilai 9 lah dari nilai 10. Mana endingnya sulit banget ditebak dan menurut aku sih ngegantung. Dulu pas nonton  di bioskop sih berharap ada season 2-nya, ternyata sampai 2021 tidak ada. Oh ya, mungkin loh cerita horor Sewu Dino kalau di filmkan bisa sehoror Pengabdi Setan ini.

 

Di balik kehororan Pengabdi Setan, sebenarnya film ini banyak kok pesan moralnya :

Ö Mintalah pertolongan pada Tuhan, bukan Setan

Ö Rajinlah beribadah, biar enggak gampang diganggu

Ö Sayang menyayangi


Oh ya, buat teman writers yang mau nonton film tapi mau baca reviewnya dulu, bisa loh cek ricek di Bacaterus.karena di Bacaterus banyak banget review film lama maupun baru, film Indonesia maupun mancanegara.

 

Pandemi begini memang tidak bisa nonton bioskop, tapi tenang saja, banyak kok film atau drama bagus yang bisa ditonton.